Senin, 31 Maret 2014

Mencontek (unek-unek)

Mencontek itu seperti ganja. Ia memiliki sifat yang dapat menenangkan orang-orang (baca : siswa) yang tidak belajar ketika ujian ataupun penenang bagi orang-orang yang memiliki rasa rendah diri dan krisis percaya diri ketika mengerjakan sesuatu. Akan tetapi, rasa tenang ini hanya sementara karena kalau kegiatan yang dilakukan ini ketahuan oleh pengawas urusannya pasti panjang dan bikin gelisah. Kalimat yang mungkin dilontarkan oleh orang-orang ini mungkin akan menjadi seperti ini, "Aduh, gue ketauan nyontek. gimana dong?? nilai gue bakal keluar ga ya??" hehehe.
Ini dia salah satu salah kaprah yang tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita. Tidak sepenuhnya salah meemang. Hanya saja ketika semua hal berorientasi pada angka habislah sudah. Pendidikan yang sejatinya merupakan ladang belajar kini berubah fungsi menjadi selembar kertas yang berisi angka. Akhirnya kegiatan akademis bukan menjadikan peserta didik/ murid/ orang yang belajar yang terdidik dan terlatih melainkan gengster pemburu angka pada selembar kertas.
Kembali ke tema awal. Mencontek itu seperti ganja. Ia bisa membuat orang-orang jadi ketagihan. Terlebih hasil yang diperoleh setelah mencontek. Hasil mencontek pun bervariasi. Jika beruntung, nilai yang diperoleh akan bagus dan sebaliknya. Bagi orang-orang yang dilanda krisis seperti ini mencontek menjadi hal yang menguntungkan dan keboleh jadian mendapat nilai bagus sudah di depan mata. 
Hanya saja kebiasaan mencontek ini dapat membahayakan si pelaku juga lho. Seperti ganja. Meskipun angka yang diburu berhasil ditangkap, tetapi krisis mental yang dihadapi akan lebih berat karena kebiasaan mencontek sudah melekat erat di bagian hidupnya. Ketika mencontek dijadikan salah satu pola hidupnya maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut sering berlaku curang dan sering melakukan kebohongan di kehidupannya. Padahal tak ada seorang pun yang mau didustai oleh orang lain. Ia menjadi orang yang sadis bahkan pada dirinya sendiri. Ya iyalah orang lain aja ga mau dibohingi. dia justru terang-terangan membohongi dirinya sendiri.
 Lalu kebiasaan ini dapat dihilangkan tidak ya?? Jawabnya bisa. Meskipun tentu saja itu semua kembali pada individu itu sendiri. Kesadaran akan semua tingkah laku seseorang selalu dipantau oleh Allah dan kejujuran yang ingin ditegakkan pada diri individu itu sendiri yang dapat mengendalikannya.
Pecandu Narkoba saja bisa direhabilitasi. Masa Pecandu mencontek tidak bisa direhabilitasi??? hehehe
Salam Hangat Pendidikan Untuk Era Lebih Baik. :)  
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar